Rabu, 16 November 2011

LANDASAN TEORI BALITA SEHAT


Definisi

Balita adalah anak berusia 12 – 59 bulan. Masa yang paling menentukan dalam proses tumbuh kembang seorang anak ialah masa didalam kandungan ibunya dan kira-kira satu tahun sesudahnya, pada saat dimana sel otak sedang tumbuh dan menyempurnakan diri secara pesat sekali. Untuk kemudian bertambah lambat sedikit demi sedikit sampai anak berumur lima tahun ini yang disebut juga dengan tumbuh kembang balita.

Anak menunjukkan ciri-ciri pertumbuhan  dan perkembangan yang sesuai dengan usianya ini merupakan suatu ciri khas yang membedakan antara anak dan dewasa, anak selalu tumbuh dan berkembang sejak konsepsi sampai berakhirnya masa remaja.

Pertumbuhan adalah bertambahnya ukuran dan jumlah sel serta jaringan intraseluler, berarti bertambahnya ukuran fisik dan struktur tubuh sebagian atau keseluruhan, sehingga dapat diukur dengan satuan panjang dan berat.

Pertumbuhan terjadi secara simultan denngan perkembangan. Bebeda dengan pertumbuhan, perkembangan merupakan hasil interaksi kematangan susunan saraf pusat dengan organ yang dipengaruhinya, misalnya kemampuan bicara, emosi dan sosialisasi.

Perkembangan yang dialami anak merupakan rangkaian perubahan yang teratur dari satu tahap perkembangan ke tahap perkembangan berikutnya yang berlaku secara umum, jadi perkembangan adalah bertambahnya struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam kemampuan gerak kasar, gerak halus, bicara dan bahasa serta sosialisasi dan kemandirian.


Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Tumbuh Kembang

Masa lima tahun pertama merupakan masa terbentuknya dasar-dasar kepribadian manusia, kemampuan penginderaan, berfikir, keterampilan berbahasa dan berbicara, bertingkah laku sosial dan lain-lainnya.

Pada umumnya anak memiliki pola pertumbuhan dan perkembangan normal yang merupakan hasil interaksi banyak factor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak. Adapun factor-faktor tersebut antara lain :
1.      Faktor dalam ( internal ) yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak
a)      Ras / etnik atau bangsa
Anak yang dilahirkan dari ras/ bangsa Amerika, maka ia tidak memiliki factor herediter ras/ bangsa Indonesia
b)      Keluarga
Ada kecenderungan keluarga yang memiliki postur tubuh tinggi, pendek, gemuk atau kurus.
c)      Umur
Kecepatan pertumbuhan yang pesat adalah pada masa prenatal, tahun pertama kehidupan dan masa remaja
d)      Jenis kelamin
Fungsi reproduksi pada anak perempuan berkembang lebih cepat daripada laki-laki. Tetapi setelah melewati masa pubertas, pertumbuhan anak laki-laki akan lebih cepat.
e)      Genetik
Genetik ( heredokonstitusional ) adalah bawaan anak yaitu potensi anak yang akan menjadi cirri khasnya. Ada beberapa kelainan genetik yang berpengaruh pada tumbuh kembang anak seperti kerdil.
f)        Kelainan kromosom
Kelainan kromosom umumnya disertai dengan kegagalan pertumbuhan seperti pada sindroma Down dan sindroma Turner.



2.      Faktor luar ( eksternal )
a)      Faktor Prenatal
Ø  Gizi ibu pada waktu hamil
Nutrisi ibu hamil terutama dalam trimester akhir kehamilan akan mempengaruhi pertumbuhan janin.
Ø  Mekanis
Truma yang dialami, posisi janin pada uterus dan ketuban.
Ø  Toksin / zat kimia
Beberapa obat-obatan seperti Aminopterin, Thalidomid dapat menyebabkan kelainan kongenital seperti palatoskisis.
Ø  Endokrin
Ø  Radiasi
Paparan Radium dan sinar rontgen dapat mengakibatkan kelainan pada janin seperti mikrosefali, spina bifida, retradasi mental dan deformitas anggota gerak, kelainan kongenital mata, kelainan jantung.
Ø  Infeksi
Infeksi pada trimester pertama dan kedua oleh TORCH ( Toksoplasma, Rubella, Sitomegalo virus, Herpes Simpleks ) dapat menyebabkan kelainan pada janin : katarak, bisu, tuli, mikrosefali, retradasi mental dan kelainan jantung congenital.
Ø  Kelainan imunologi
Eritroblastosis fetalis timbul atas dasar perbedaan golongan darah antara janin dan ibu sehingga ibu membentuk antibody terhadap sel
darah merah janin, kemudian melaluiu plasenta masuk dalam peredaran darah janin dan akan menyebabkan hemolisis yang selanjutnya mengakibatkan hiperbilirubinemia dan kern icterus yang akan menyebabkan kerusakan jaringan otak.
Ø  Anoksia embrio
Anoreksia embrio yang disebabkan oleh gangguan fungsi plasenta menyebabkan pertumbuhan terganggu dan BBLR


Ø  Psikologi ibu
Kehamilan yang tidak diidnginkan, perlakuan salah / kekerasan mental pada ibu hamil dan lain-lain.

b)      Faktor Persalinan
Komplikasi persalinan pada bayi seperti trauma kepala, asfiksia dapat menyebabkan pertumbuhan terganggu.

c)      Faktor Pascapersalinan
1.      Lingkungan Biologis
Ø  Gizi
Untuk tumbuh kembang bayi diperlukan zat makanan yang adekuat
Ø  Penyakit kronis / kelainan congenital
Tuberculosis, anemia, kelainan jantung bawaan, mengakibatkan retradasi pertumbuhan janin
Ø  Lingkungan fisis dan kimia
Lingkungan sering disebut Melieu adalah tempat anak tersebut hidup yang berfungsi sebagai penyedia kebutuhan dasar anak ( provider ). Sanitasi lingkungan yang kurang baik, kurangnya sinar matahari, paparan sinar radioaktif, zat kimia tertentu ( Pb, Mercuri, rokok, dll ) mempunyai dampak yang negative terhadap pertumbuhan anak.
Ø  Psikologis
Hubungan anak dengan orangtua, orang sekitar. Seorang anak yang tidak dikehendaki oleh orangtuanya atau anak yang selalu merasa tertekan,akam mengalami hambatan di dalam pertumbuhan dan perkembangannya.
Ø  Endokrin
Gangguan hormone, misalnya pada penyakit hipertiroid akan menyebabkan anak mengalami hambatan pertumbuhan



Ø  Sosio-ekonomi
Kemiskinan selalu berkaitan dengan kekurangan makanan, kesehatan lingkungan yang jelek dan ketidaktahan, akan menghambat pertumbuhan anak.
Ø  Lingkungan pengasuhan
Pada lingkungan pengasuhan, interaksi ibu-anak sangat mempengaruhi tumbuh kembang anak.
Ø  Stimulasi
Perkembangan memerlukan rangsangan / stimulasi khususnya dalam keluarga misalnya penyediaan alat mainan, sosialisasi anak, keterlibatan ibu dan anggota keluarga lain terhadap kegiatan anak.
Ø  Obat-obatan
Pemakaian kortikosteroid jangka lama akan menghambat pertumbuhan, demikian halnya dengan pemakaian obat perangsang terhadap susunan saraf pusat yang menyebabkan terhambatnya produksi hormone pertumbuhan.

2.      Faktor Fisik
Ø  Cuaca, musim, keadaan geografi suatu daerah
Ø  Sanitasi
Ø  Keadaan rumah, struktur bangunan, ventilasi, cahaya
Ø  Kepadatan hunian

3.      Faktor Psikososial
Ø  Stimulasi
Ø  Motivasi belajar
Ø  Stress
Ø  Cinta dan kasih sayang
Ø  Kualitas interaksi anak-anak tua.

4.      Faktor Keluarga dan Adat istiadat
Ø  Pekerjaan / pendapatan keluarga
Ø  Pendidikan ayah, ibu
Ø  Jumlah saudara
Ø  Jenis kelainan dalam keluarga
Ø  Stabilitas rumah tangga
Ø  Kepribadian ayah, ibu
Ø  Agama

Secara garis besar dibedakan 3 jenis tumbuh kembang yaitu:

1.      Tumbuh kembang fisis meliputi perubahan dalam ukuran besar fungsi organisme.
2.      Tumbuh kembang intelektual : berkaitan dengan kepandaian berkomunikasi dan kemampuan menangani materi yang bersifat abstrak dan simbolik seperti bicara, main, berhitung, membaca.
3.      Tumbuh kembang emosional, sehingga mampu melakukan pengelolaan dan pencegahan secara konsep perlindungan dan disektor kesehatan ( preventive, promotive, curative dan rehabilitative). Bergantung kepada kemampuan bayi untuk membentuk ikatan batin, kemampuan untuk bercinta dan berkasih sayang.

Ciri-ciri dan Prinsip Tumbuh Kembang Anak

a)      Perkembangan Menimbulkan Perubahan
Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan, setiap pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi. Misalnya perkembangan intelegensia pada seorang anak akan menyertai pertumbuhan otak dan syaraf.

b)      Pertumbuhan dan Perkembangan Pada Tahap Awal menentukan Perkembangan Selanjutnya
Setiap anak tidak akan bisa melewati satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya. Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berjalan sebelum ia bisa berdiri. Seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis karena akan menentukan perkembangan selanjutnya.

c)      Pertumbuhan dan Perkembangan Mempunyai Kecepatan yang Berbeda
Sebagaimana pertumbuhan, perkembagan mempunyai kecepatan yang berbeda-beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing anak.

d)      Perkembangan Berkolerasi dangan Pertumbuhan
Pada saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian, terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain. Anak sehat bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya serta bertambah kepandaiannya.

e)      Perkembangan Mempunyai Pola yang Tetap
Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang tetap, yaitu :

Ø  Perkembangan terjadi lebih dahulu di dearah kepala, kemudian menuju ke arah / anggota tubuh ( pola sefalokaudal )
Ø  Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal ( gerak kasar ) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang mempunyai kemampuan gerak halus ( pola proksimodistal )

f)        Perkembangan Memiliki Tahap yang Berurutan
Tahap perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan berurutan. Tahap-tahap tersebut tidak bisa terjadi terbalik, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu berdiri sebelum bisa duduk.

Proses tumbuh kembang anak juga mempunyai prinsip-prinsip yang saling berkaitan. Prinsip-prinsip tersebut adalah sebagai berikut :
Ø  Perkembangan merupakan hasil proses kematangan dan belajar
Kematangan merupakan proses intrinsik yang terjadi dengan sendirinya sesuai dengan potensi yang ada pada individu. Belajar merupakan perkembangan yang berasal dari latihan dan usaha. Melalui belajar, anak memperoleh kemampuan menggunakan sumber yang diwariskan dan potensi yang dimiliki anak.
Ø  Pola perkembangan dapat diramalkan
Terdapat persamaan pola perkembangan bagi semua anak. Dengan demikian perkembangan seorang anak dapat diramalkan. Perkembangan berlangsung dari tahapan umum ke tahapan spesifik dan terjadilah berkesinambungan.

Aspek-aspek Perkembangan yang Dipantau

a)      Gerak Kasar atau Motorik Kasar
Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan perkembangan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar sepeti duduk, berdiri dan sebagainya.

b)      Gerak Halus atau Motorik Halus
Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis dan sebagainya.

c)      Kemampuan Bicara dan Bahasa
Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.

d)      Sosialisasi dan kemandirian
Adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri anak ( makan sendiri, membereskan mainan setelah bermain ), berpisah dengan ibu / penngasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya dan sebagainya.


Periode Tumbuh Kembang Anak

Tumbuh kembang anak berlangsung secara teratur, saling berkaitan dan berkesinambungan yang dimulai sejak konsepsi sampai dewasa. Tumbuh kembang anak terbagi dalam beberapa periode.

Berdasarkan beberapa kepustakaan, maka periode tumbuh kembang anak adalah sebagai berikut :

a)      Masa prenatal atau masa intrauerin ( masa janin dalam kandungan )
Periode yang paling penting dalam masa prenatal adalah trimester pertama kehamilan. Pada periode ini pertumbuhan otak janin sangat peka terhadap pengaruh lingkungan janin. Gizi kurang pada ibu hamil, infeksi, merokok dan asap rokok, minuman beralkohol, obat-obatan, bahan-bahan tosik, pola asuh, depresi berat, faktor psikologis seperti kekerasan terhadap ibu hamil dapat menimbulkan pengaruh buruk bagi pertumbuhan janin dan kehamilan. Pada setiap ibu hamil, dianjurkan untuk selalu memperhatian gerakkan janin.

b)      Masa bayi ( infancy ) umur 0 sampai 11 bulan
Pada masa ini terjadi pertumbuhan yang pesat dan proses pematangan berlangsung secara terus menerus terutama meningkatnya fungsi system saraf. Seorang bayi sangat bergantung pada orang tua dan keluarga sebagi unit pertama yang dikenalnya.

c)      Masa anak dibawah lima tahun ( anak balita, umur 12- 59 bulan )
Pada masa ini, kecepatan pertumbuhan mulai menurun dan terdapat kemajuan dalam perkembangan motorik ( gerak kasar dan gerak halus ) serta fungsi ekskresi.

Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita akan mempengaruhi dan menentukan perkembangan anak selanjutnya.



d)      Masa anak prasekolah ( anak umur 60-72 bulan )
Pada masa ini, pertumbuhan berlangsung dengan stabil. Terjadi perkembangan denngan aktivitas jasmani yang bertambah dan meninngkatnya keterampilan dan proses berfikir. Memasuki masa prasekolah, anak mulai menunjukkan keinginannya, seiring dengan pertumbuhan dan perkembangannya.

Pada masa ini, selain lingkungan di dalam rumah maka lingkungan di luar rumah mulai diperkenalkan. Anak mulai senang bermain di luar rumah.

Pemeriksaan
Pemeriksaan anak merupakan kunci untuk menentukan status kesehatan anak. Pemeriksaan fisik meliputi, pemeriksaan BB, TB, keadaan kulit maupun lingkar kepala.

Usia
Berat Badan
Tinggi Badan
-      Bayi Lahir – 6 Bulan
-      Usia 6 – 12 Bulan
-      Balita
-      Pra Sekolah
-      Usia Sekolah
-      Pubertas
Bertambah 140 – 220 gr / mg (2 x BBL)
85 – 140 gr / mg
2 – 3 kg / tahun
2 – 3 kg / tahun
2 – 3 kg / tahun
Wanita : 7 – 25 kg (17,5)
Pria      : 7 – 30 kg (23,7)
Bertambah 2,5 cm / bulan
1,25 cm / lebih
2 tahun – ½ dewasa
4 tahun : 2 : PBL
Sesudah 7 tahun : 5 cm / tahun
5 – 25 cm / tahun
10 – 30 cm / tahun

Lingkar kepala bayi yang baru lahir di Indonesia rata-rata 33 cm dan di negara maju sekitar 35 cm. Kemudian pada usia 6 bulan menjadi 40 cm (bertambah 1,5 cm setiap bulan). Pada umur satu tahun LK mencapai 45 – 47 cm (bertambah 0,5 cm setiap bulan). Pada usia 3 tahun menjadi 50 cm dan pada usia 10 tahun menjadi 53 cm, sedangkan pada orang dewasa sekitar 55 – 58 cm. Ukuran lingkar kepala sangatlah penting untuk mengetahui perubahan dalam pertumbuhan otak.

Pertumbuhan gigi pada anak, dimana jumlah gigi primer pada anak sebanyak 20 buah yang lengkap tumbuh pada umur 2,5 tahun.

Pengukuran Fisiologis

1.      Nadi dapat diukur pada arteri radialis dan femoralis pada anak umur lebih dari 1 tahun
Usia
Waktu Bangun
Tidur
Demam
Bayi Baru Lahir
1 minggu – 3 bulan
2 bulan – 2 tahun
2 – 10 tahun
10 tahun - dewasa
100 – 180
100 – 220
80 – 150
60 – 90
55 – 90
80 – 160
80 – 200
70 – 120
60 – 90
50 – 90
> 220
> 220
> 200
> 200
> 200

2. Suhu badan dapat duikur melalui mulut, rektum dan aksila
Usia
Nilai Suhu dan Derajat
3 bulan
6 bulan
1 tahun
3 tahun
5 tahun
7 tahun
9 tahun
11 tahun
13 tahun
37,5
37,5
37,7
37,2
37
36,8
36,7
36,7
36,6

3.   Pernafasan Anak dihitung sama dengan orang dewasa kecuali pada bayi dihitung dari gerakan diafragma atau gerakan abdominal

Umur
Nilai Pernafasan
Bayi baru lahir
1 – 11 bulan
2 tahun
4 tahun
6 tahun
8 tahun
10 – 12 tahun
14 tahun
16 tahun
18 tahun
35
30
25
23
21
20
19
18
17
16 – 18

4.   Tekanan darah merupakan pengukuran tanda vital yang biasa diukur pada anak 3 tahun keatas.

Penampilan Umum

Yang dilihat :
1.      Penampilan fisik
      Raut muka, kesan subjektif dan penampilan anak
2.      Nutrisi
      Pemberian nutrisi pada anak harus cukup baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya
3.      Tingkah Laku
      Tingkah laku anak termasuk penampilan tingkat aktivitas, reaksi terhadar stres atau frustasi, interaksi dengan orang lain termasuk oarang tua, tingkat kesiapan, respon terhadap rangsangan penting untuk dikaji dalam kesehatan keluarga.
4.      Kulit
      Yang dikaji pada kulit adalah warna, struktur, suhu, kelembapan, turgor
5.      Leher
      Pada leher dilihat adanya pembengkakan pada kelenjar dibawah rahang seperti pada keadaan campak, infeksi mulut dan saluran pernafasan.
6.      Mata
      Pemeriksaan pada mata termasuk pemeriksaan apakah ada infeksi, bagaimana struktur, ukuran simetris/tidak, kornea dan keadaan retina.
7.      Telinga
      Pemeriksaan pada telinga apakah simetris letaknya atau tidak, adanya infeksi atau tidak.

8.      Hidung
      Diperiksa apakah membengkak, ada cairan, warna, kemungkinan infeksi pada jalan nafas.
9.      Mulut dan Tenggorokan
      Apakah tonsil, tekak, oropharing, dengan menyuruh anak mengucapkan kata-kata.
10.  Perut
      Apakah ada hernia femoralis, apakah buncit, bagaimana kebersihannya.
11.  Anus
      Keadaan lubang anus, apakah ada haemorrhoid
12.  Ekstremitas
      Apakah simestris, lengkap atau tidak terutama jumlah jari, kebersihan kuku, kaki dan ketiak
13.  Genitalia
      Pada laki-laki dilihat :
 -    Apakah ada gland penisnya
 -    Bagaimana testis, apakah sudah turun benar
 -    Keadaan Skruktum apakh simetris
Pada wanita dilihat : Keadaan vulva, labia, vagina, kelenjar, uretra, apakah ada tanda-tanda infeksi

Perkembangan Psikologis

Perkembangan psikologis muncul dan menjadi sensitif ketika lingkungan telah mulai mempengaruhi perkembangan pribadi secara maksimal. Antara usia 1 dan 5 tahun anak mulai berdiri dan berjalan serta mengenali lingkungan di sekitarnya. Begitu pula ia akan mulai berfikir, berbicara dan mengekspresikan dirinya

Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak :
1.   Faktor Herediter
2.   Faktor Lingkungan
-   Kebudayaan
-   Nutrisi
-   Penyimpangan dan keadaan sehat
-   Olah raga
-   Urutan posisi anak pada keluarga
-   Lingkungan internal (intelegensi, hormon, emosi)
.
Tahapan Perkembangan Balita ( umur 12 – 60 bulan )
 Umur  12 – 18 bulan
  •  Berdiri sendiri tanpa berpegangan
  • Membungkuk memungut mainan kemudian bediri kembali
  • Berjalan mundur lima langkah
  • Memanggil ayah dengan kata “papa”, memamnggil ibu dengan kata “mama”
  • Menumpuk 2 kubus
  • Memasukan kubus dikotak
  • Menunjuk apa yang diinginkan tanpa menangis/merengek, anak bisa mengeluarkan suara yang menyenangkan atau menarik tangan ibu
  • Memperlihatkan rasa cemburu/bersaing

Umur 18 – 24 bulan
  • Berdiri sendiri tanpa berpeganan 30 detik
  • Berjalan tanpa terhuyung-huyung
  • Bertepuk tangan melambai-lambai
  • Menumpuk 4 buah kubus
  • Memungut benda kecil dengan ibu ajri dan jari telunjuk
  • Menggelindingkan bola kearah sasaran
  • Menyebut 3-6 kata yang mempunyai arti
  • Membantu/menirukan pekerjaan rumah tangga
  • memegang cangkir sendiri, belajar makan-minum sendiri

Umur 24 – 36 bulan
  • jalan naik tangga sendiri
  • dapat bermain dan menendang bola kecil
  • mencoret-coret pensil pada kertas
  • Bicara dengan baik, mengunakan 2 kata
  • Dapat menunjuk 1 atau lebih bagian tubuhnya ketika diminta
  • Melihat gambar dan dapat menyebut dngan benar nama 2 benda atau lebih
  • Membantu memungut mainannya sendiri atau membantu mengangkat piring jika diminta
  • Maan nasi sendiri tanpa banyak tumpah
  • Melepas pakaiannya sendiri

Umur 36 – 48 bulan
  • Berdiri 1 kaki 2 detik
  • Melompat 2 kaki diangkat
  • Mengayuh sepeda roda tiga
  • Menggambar garis lurus
  • Menumpuk 8 buah kubus
  • Mengenal 2-4 warna
  • Menyebut nama, umur dan tempat
  • Mengerti arti kata di atas, di bawah, di depan
  • Mendengarkan cerita
  • Mencui dan mengeringkan tangan sendiri
  • Bermain bersama teman, mengikuti aturan permainan
  • Mengenakan sepatu sendiri
  • Mengenakan celana panjang, kemeja, baju

Umur 48 – 60 bulan
  • Berdiri 1 kaki 6 detik
  • Melompat-lompat 1 kaki
  • Menari
  • Menggambar tanda silang
  • Menggambar lingkaran
  • Menggambar orang dengan 3 bagian tubuh
  • Mengancing baju atau pakaian boneka
  • Menyebut nama lengkap tanpa dibantu
  • Senang menyebut kata-kata baru
  • Senang bertanya bertanya tentang sesuatu
  • Menjawab pertanyaan dengan  pertanyaan dengan kata-kata yang benar
  • Bicaranya mudah dimengerti
  • Bisa membandingkan/membedakan sesuatu dari ukuran dan bentuknya
  • Menyebut angka, menghitung jari
  • Menyebut nama-nama hari
  • Berpakaian seniri tanpa dibantu
  • Menggosok gigi tanpa dibantu
  • Bereaksi tenang dan tidak rewwel ketia ditinggal ibu

KEGIATAN MEMBINA KEMAMPUAN DASAR ANAK MENURUT MASA ANAK BALITA 12 – 60 BULAN

Kurangnya rangsangan lingkungan pada usia balita telah diketahui dapat menyebabkan kelambatan dan gangguan perkembangan anak. Karena itu, balita perlu mendapatkan rangsangan sejak awal untuk perkembangannya. Kegiatan membina kemampuan dasar anak merupakan upaya untuk mencegah kelambatan dan meningkatkan perkembangan anak.
Kegiatan-kegiatan tersebut dikelompokan ke dalam 4 jenis, yaitu :
  1. Pembinanan kemampuan gerak kasar
  2. Pembinaan kemampuan gerak halus
  3. Pembinaank kemampuan berbicara, bahasa dan kecerdasan
  4. Pembinaan kemampuan bergaul dan mandiri

Usia 12 – 15 bulan
Kemampuan bergaul dan mandiri
  • Menirukan pekerjaan rumah tangga
  • Melepas pakaian
  • Makan sendiri
  • Merawat boneka
  • Pergi ke tempat-tempat umum
Kemampuan gerak halus dan kecerdasan
  • Permainan balok
  • Memasukan dan mengeluarkan benda
  • Memasukan benda yang satu ke benda lainnya
Kemampuan gerak kasar
  • Menarik mainan
  • Berjalan mundur
  • Berjalan naik dan turun tangga
  • Berjalan sambil berjinnjit
  • Menangkap dan melempar
Kemampuan berbicara dan bahasa
  • Membuat suara
  • Bicara
  • Menyebut bagian tubuh
  • Pembicaraan



Usia 15 – 18 bulan
Kemampuan bergaul dan mandiri
  • Memeluk dan mencium
  • Memunguti mainan/membantu kegiatan dirumah
  • Permainan petak umpet
Kemampuan gerak halus dan kecerdasan
  • Meniup
  • Membuat untaian ( manik-manik besar)
Kemampuan gerak kasar
  • Kegiatan di luar rumah ( bermain ayunan, memanjat, dll )
  • Bermain air
  • Menendang bola
Kemampuan berbicara dan bahasa
·        Menyebutkan nama
·        Bercerita tentang gambar di buku/majalah
·        Telepn-teleponan

Usia 18 – 24 bulan
Kemampuan gerak halus dan kecerdasan
·        Menentukan ukuran dan bentuk
·        Permainan puzzle
·        Menggambar wajah atau bentuk
·        Membentuk adonan ( adonan kue atau lilin )
Kemampuan gerak kasar
  • Melompat
  • Keseimbangan tubuh
  • Menjalankan mainan
Kemampuan bergaul dan madiri
  • Mengancing
  • Rumah buatan
  • Berpakaian
  • Memisahkan diri
Kemampuan berbicara dan bahasa
  • Menonton televise
  • Menceritakan isi dari buku bergambar

Usia 2 – 3 tahun
Kemampuan gerak halus adn kecerdasan
  • Gambar tempelan
  • Memilih dan mengelompokan benda-benda menurut jenisnya
  • Mencocokan gambar dan benda
  • Mengelompokan benda
  • Bermain dengan balok mainan anak
Kemampuan berbicara dan bahasa
  • Menyebutkan nama
  • Menceritakan kejadian-kejadian yang pernah dialami anak
  • Menyebut nama benda-benda
  • Menyatakan keadaan suatu benda
Kemampuan bergaul dan mandiri
  • Berdandan
  • Berpakaian
Kemampuan gerak kasar
  • Latihan menghadapi rintangan ( ajak anak untuk bermain “ular naga”, berjinjit, melompat, mengelilingi kursi-kursi, dll )
  • Lompat jauh
  • Melempar dan menangkap

Usia 3 – 4 tahun
Kemampuan gerak halus dan kecerdasan
  • Memotong
  • Buku cerita tempelan
  • Gambar tempelan
  • Menjahit
  • Mengenal angka
  • Menggambar/menulis
  • Menghitung
  • Menggambar dengan jari
  • Mencampur warna
  • Membuat gambar tempel
Kemampuan bicara dan bahasa
  • Berbica dengan anak anda
  • Bercerita
  • Mengenal huruf
  • Menyebutkan dan menjelaskan benda-benda
  • Melengkapi dengan kata-kata yang tepat
  • Definisi dan membuat kalimat
  • Lawan kata
  • Perbandingan
Kemampuan gerak kasar
  • Berjalan mengikuti garis
  • Melompat
  • Melempar benda – benda kcil ke atas
  • Menirukan binatang berjalan
  • Lampu hijau dan lampu merah
Kemampuan bergaul dan mandiri
  • Mengancingkan
  • Makan
  • Memasak
  • Mencuci tangan dan kaki
  • Menentukan batasan

Usia 4 – 5 tahun
Kemampuan gerak halus dan kecerdasan
  • Menggambar
  • Mencocokan dan menghitung
  • Memotong
  • Membandingkan
  • Berkebun
Kemampuan gerak kasar
  • Bermain bola pimpong
  • Lomba karung
  • Bermain engklek
  • Melompat tali
Kemampuan bergaul dan mandiri
  • Membentuk kemandirian ( mengunjungi tetangga dekat, teman atau saudara )
  • Membuat boneka-bonekaan
  • Membuat “album“ keluarga
  • Menggambar poster tubuh
  • Mengikuti petunjuk
  • Bermain kreatif dengan teman-teman
  • Bermainan pasaran
Kemampuan berbicara dan bahasa
  • Mengingat
  • Mengenal kata
  • Permainan angka
  • Majalah
  • Mengenal musim
  • Melengkapi kalimat
  • Buku kegiatan keluarga
  • Perpustakaan
  • Ketika saya masih kecil
  • Membuat “kesalahan”
  • Membantu di dapur

Pola Pemberian Makanan pada Anak

Keuntungan ASI dibandingkan dengan makanan yang lain :
1.      ASI mengandung hampir semua zat gizi yang diperlukan oleh bayi dengan konsentrasi sesuai dengan kebutuhan bayi
2.      ASI mengandung kadar laktosa yang lebih tinggi, dimana laktosa ini didalam usus akan mengalami peragian hingga membentuk asam laktatyang bermanfaat bagi usus bayi :
-     Menghambat pertumbuhan bakteri yang patologis
-     Merangsang pertumbuhan mikro organisnme yang dapat menghasilkan berbagai asam organik dan mensistesa beberapa jenis vitamin dalam usus
-     Memudahkan pengendapan kalsium casenat
-     Memudahkan penyerapan berbagai jenis mineral
3.      ASI mengandung berbagai zat penolak yang dapat melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi
4.      ASI lebih aman dari kontaminasi karena diberikan langsung, maka kemungkinan tercemar zat berbahaya kecil
5.      Resiko alergi pada bayi kecil sekali karena tidak mengandung beta laktoglobulin
6.      ASI dapat sebagai perantara untuk menjalin hubungan kasih syang antara ibu dan anak
7.      Temperatur ASI sesuai dengan suhu bayi
8.      ASI membantu pertumbuhan lebih baik
9.      Kemungkinan bayi tersendak ASI kecil sekali karena payudara ibu sesuai telah diciptakan sedemikian rupa
10.  ASI mengandung laktoferin untuk mengikat zat besi
11.  ASI ekonomis, praktis tersedia setiap waktu pada suhu yang idealdan dalam keadaan segar
12.  Dengan memberikan ASI kepada bayi berfungsi menjarangkan kelahiran

Berikut ni adalah pola pemberian makanan untuk anak usia 0-2 bulan
Usia
Macam Makanan
Pemberian Dalam Sehari
0 – 2
ASI
Sekehendak
2 – 4
ASI
Sekehendak
4 – 6
Buah (diperkenalkan)
ASI
Bubur Susu
1 – 2 kali
Sekendak
2 kali
6 – 8
ASI
Buah
Bubur Susu
Sekehendak
1 kali
2 kali
8 – 10
ASI
Buah
Bubur Susu
Nasi Tim halus
3 – 4 kali
1 kali
1 kali
2 kali
10 – 12
ASI
Buah
Nasi Tim / Makanan Keluarga
3 – 4 kali
1 kali
3 kali
12 – 24
ASI
Buah
Nasi Tim / Makanan Kelurga
Makanan Kecil
2 – 3 kali
1 kali
3 kali
1 kali
    
Makanan Tambahan

Tujuan  pemberian makanan tambahan :
1.      Melengkapi zat gizi ASI yang sudah mulai berkurang
2.      Melatih kemampuan bayi untuk menerima berbagai macam makanan dengan berbagai rasa dan bentuk
3.      Mengembangkan kemampuan bayi untuk mengunyah dan menelan.
4.      Mencoba adaptasi terhadap makanan yang mengandung kadar energi tinggi.

Jenis makanan pendamping ASI :
1.      Buah-buahan (pisang, pepaya, jeruk, tomat)
2.      Makanan lunak dan lembek (bubur susu, nasi tim)

Kesehatan Gigi

Masa tumbuhnya gigi tetap mempunyai waktu yaitu dalam periode 6 – 12 tahun. Gigi susu adalah merupakan jalan gigi tetap untuk tumbuh sebagai gigi pengganti, sehingga bila gigi susu sudah tanggal sebelum waktunya maka akan memperlambat tumbuhnya gigi tetap.

Gigi susu mulai tumbuh pada usia 6 bulan
Gigi
Rahang Bawah
Rahang Atas
Gigi Seri Tengah
Gigi Seri Taring
Gigi Taring
Gigi Geraham I
Gigi Geraham II
6 bulan
7 bulan
16 bulan
12 bulan
20 bulan
7 ½ bulan
9 bulan
18 bulan
14 bulan
24 bulan

Faktor yang mempengaruhi kesehatan gigi :
1.      Gizi makanan
2.      macam makanan
3.      Kebersihan gigi
4.      Kepekaan air ludah

Pola Tidur

Anak yang mulai besar akan mulai berkurang waktu tidurnya karena kegiatan fisiknya meningkat, terutama bermain pada anak umur 6 – 12 tahun.
Mengenai kapan akan tidur tergantung pada keadaan umur, kesehatan, kegiatan sehari-hari dan bagaimana kegiatan anaknya.

Imunisasi

Imunisasi adalah suatu usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak terhadap penyakit tertentu.
Ada 2 jenis imunisasi :
1.      Kekebalan Aktif
Adalah : kekebalan yang dibuat sendiri oleh tubuh untuk menolak terhadap suatu penyakit tertentu dimana prosesnya lambat tetapi sdapat bertahan lama.

Ada 2 macam kekebalan aktif :
-         Kekebalan aktif alamiah, dimana tubuh membuat kekebalan sendiri setelah sembuh dari penyakit.
-         Kekebalan buatan, yaitu kekebalan yang dibuat tubuh setelah mendapat vaksin.

2.      Kekebalan Pasif
Yaitu : Tubuh anak tidak membuat zat anti bodi sendiri tetapi kekebalan tersebut diperolah dari luar setelah memperoleh zat penolak.

Ada 2 macam kekebalan pasif :
-         Kekebalan pasif alamiah, yaitu kekebalan yang diperoleh bayi sejak lahir dari ibunya.
-         Kekebalan pasif  buatan, dimana kekebalan ini diperoleh setelah mendapatkan suntikan zat penolak.

Vaksin dibuat dari :
1.      Vaksin dari kuman hidup yang dilemahkan, virus campak, virus polio jenis satin, kuman TBC
2.      Vaksin dari kuman yang dimatikan, bakteri pertusis, vaksin polio jenis salk.
3.      Vaksin dari racun, racun kuman seperti toxoid (TT)
4.      vaksin yang terbuat dari protein khusus, seperti hepatitis B.

Tujuan pemberian imunisasi :
1.      Untuk mencegah terjadinya penyakit infeksi tertentu.
2.      Apabila terjadi penyakit tidak akan terlalu parah dan dapat mencegah gejala yang dapat menimbulkan cacat atau kematian.

Yang perlu diperhatikan dari vaksin :
1.      Persyaratan pemberian vaksin :
      -     Pada bayi dan anak sehat.
      -     Pada bayi yang sedang sakit.
      -     Vaksin harus baik, disimpan dalam lemari es.
      -     Pemberian imunisasi dengan teknik yang baik.
      -     Mengetahui jumlah imunisasi yang telah diterima.
      -     Meneliti jenis vaksin yang akan diberikan.
2.      Memperhatikan dosis yang akan diberikan.
3.      Cara pemberian vaksin dan penyuntikan.
4.      Proses terjadinya reaksi pada tubuh bayi dan anak setelah diimunisasi.
-         Reaksi lokal, biasanya terlihat pada tempat penyuntikan.
-         Reaksi umum, pada reaksi lokal ibu harus tidak panik, sebab panas akan sembuh dan tidak berarti kekebalan sudah dimiliki oleh si bayi. Tetapi pada reaksi umum sebaiknya ibu konsultasi ke dokter. 

Macam-macam vaksin :
1.      Vaksin BCG
Tujuannya untuk membuat kekebalan aktif terhadap penyakit TBC. Sebelum disuntikkan vaksin ini harus dilarutkan dengan 4 cc pelarut / Na Cl 0,9 %. Jadwal pemberian imunisasi adalah bayi umur  0 – 11 bulan, tetapi sebaiknya diberikan pada umur 0 – 2 bulan dengan dosis 0,05 cc dan vaksinasi ulang umur 5 tahun. Efek samping adalah reaksi secara normal akan timbul selama 2 minggu, seperti pembengkakan kecil, merah pada tempat penyuntikan yang kemudian menjadi ebses kecil. Kontra indikasi dari vaksin ini adalah anak sakit kulit, anak yang menunjukkan uji Mountrox positif dan anak yang tidak terjangkit penyakit TBC. Tempat penyuntikan vaksin ini adalah 1/3 bagian lengan atas.

2.      Vaksin DPT
Tujuannya adalah untuk menberi kekebalan aktif bersamaan dengan difteri, pertusis, tetanus.

Ada 2 macam vaksin DPT, yaitu :
1.      Vaksin yang digunakan untuk imunisasi aktif TT, DPT, DT.
2.      Kuman yang telah dimatikan yang disunakan untuk imunisasi pasif, yaitu ATS.

Jadwal pemberiannya adalah :
·        2 – 11 bulan, 3 x suntukan dengan selang 4 minggu secara IM dan SC.
·        Imunisasi lain diberikan setelah 1,5 – 2 tahun.
·        Duilang kembali dengan vaksin DT 5 – 6 tahun.
·        Serta diulang kembali menjelang umur 10 tahun.

Anak yang telah mendapatkan DPT pada waktu bayi diberikan DT satu kali saja dengan dosis 0,5 cc dengan cara IM, dan tidak mendapatkan DPT pada waktu bayi diberikan DT sebanyak 2 kali dengan interval 4 minggu dengan dosis 0,5 cc secara IM.
Reaksi yang mungkin terjadi setelah pemeriksaan imunisasi adalah demam ringan, pembengkakan dan rasa nyeri pada tempat penyuntikan selama 1 – 2 hari.
Kontra indikasi adalah pemberian DPT adalah bila anak sedang sakit parah, riwayat kejang jika demam, panas tinggi yang lebih dari 38 derajat celcius, penyakit gangguan kekebalan.



3.   Vaksin polio
Tujuan pemberian vaksin poloi adalah untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit poliomelitis.

Vaksin polio terdapat 2 kemasan :
-         Vaksin yang mengandung virus yang dimatikan, cara pemberiannya adalah dengan cara disuntikkan.
-         Vaksin yang mengandung virus polio yang masih hidup yang telah dilemahkan, cara pemberiannya adalah melalui oral.

Jadwal pemberian vaksin :
-         Bayi umur 2 – 11 bulan, sebanyak 2 kali pemberian dengan dosis 2 tetes dalam interval 4 minggu.
-         Pemberian ulang pada umur 1,5 – 2 tahun
-         Menjelang unur 5 tahun
-         Pada umur 10 tahun

Biasanya pemberian vaksin polio diberikan bersamaan dengan vaksin DPT, tetapi pemberiannya dengan interval 2 jam.

Efek samping dari pemberian vaksin polio hampir tidak ada, bila ada kemungkinan berupa kelumpuhan anggota gerak.

Kontra indikasi adalah anak dengan diare berat, anak sakit parah dan anak penderita defisiensi kekebalan.

4.   Vaksin Campak
Tujuan pemberian vaksin campak adalah untuk mendapatkan kekebalan terhadap penyakit campak. Vaksin campak mengandung virus hidup yang sudah dilemahkan.

Jadwal pemberian vaksin campak adalah pada umur 9 – 11 bulan dengan satu kali pemberian dengan dosis 0,5 cc dengan suntikan subkutan. Apabila pemberian vaksin campak kurang dari 9 bulan harus duilangi pada usia 15 bulan.

Reaksi yang ditimbulkan setelah penyuntikan vaksin campak adalah demam ringan dan tampak sedikit bercak merah pada pipi, dibawah telinga pada hari ke 7 dan ke 8 setelah penyuntikan, mungkin juga terjadi pembengkakan pada tempat penyuntikan.

Efek samping sangat jarang mungkin terjadi, kejang ringan danm tidak berbahaya pada hari ke 10 dan ke 11 setelah penyuntikan.

Kontra indikasi pada pemberian vaksin campak adalah anak sakit parah, menderita TBC, defisiensi gizi, defisiensi kekebalan, demam yang lebih dari 38 derajat celcius.

Tempat penyuntikan 1/3 lengan atas.

Vaksin campak yang dimasukkan 0,5 cc.

Selamat Datang Di Blog Bidan

Pembukaan

disamping adalah form untuk menjadi member blog saya!banyak keuntungan yang anda dapatkan jika mendaftar diblog saya!

Penutupan

Terimakasih telah mendaftar diblog saya!

Login member

Lupa password?

Belum member?Daftar sekarang!